Indikator Moving Average: Fungsi Dan Macam-Macamnya 
Moving Average adalah indikator teknikal yang menghaluskan pergerakan harga dengan menyaring fluktuasi harga yang bersifat acak. Sebagai indikator, Moving Average bersifat trend-following (mengikuti tren) dan lagging (tertunda) karena dibuat berdasarkan harga yang telah terjadi. Banyak trader forex menggunakan Moving Average sebagai alat bantu analisa teknikal karena termasuk indikator paling sederhana dan mudah dipakai.
Moving Average dihitung berdasarkan nilai rata-rata pergerakan harga dalam periode tertentu. Nilai rerata bisa diambil dari harga tertinggi (High), terendah (Low), harga pembukaan (Open), penutupan (Close), ataupun harga tengah (Median). Semakin panjang periode yang digunakan dalam perhitungan indikator Moving Average, maka pergerakan garis akan makin lambat (lagging) dibandingkan harga. Moving Average berperiode pendek bakal lebih "lincah" ketimbang Moving Average berperiode lebih tinggi.
Pengetahuan mengenai asal muasal Moving Average penting untuk diketahui, tetapi di era teknologi ini, trader tak perlu menghitungnya secara manual lebih dahulu untuk trading harian, karena Moving Average dapat dipasang otomatis pada software trading.
- Cara Menggunakan Moving Average
Dalam trading forex, indikator Moving Average terutama digunakan untuk tiga fungsi:
1. Identifikasi Tren Harga
Pada umumnya, trader dapat mengenali tren apa yang sedang terjadi di pasar dengan melihat kondisi grafik harga dan garis Moving Average:
- Apabila harga sekarang berada di bawah garis Moving Average, berarti tren Bearish (harga cenderung menurun).
- Apabila harga sekarang berada di atas garis Moving Average, berarti tren Bullish (harga cenderung naik). Ulasan selengkapnya mengenai bahasan ini dapat disimak pada artikel Mengetahui Perubahan Tren Forex Dengan Indikator MA.
merupakan titik-titik penting dimana harga cenderung memantul jika suatu tren masih kuat, atau harga mengalami perubahan tren jika tren sebelumnya melemah. Support-Resistance itu akan nampak bila kita menyusuri titik-titik pertemuan antara harga dan garis MA. Contohnya pada gambar berikut ini:
Ketika harga bergerak di atas garis MA, maka garis MA berperan sebagai Support. Sedangkan jika harga bergerak di bawah garis MA, maka garis MA berperan sebagai Resistance. Apabila candle harga memantul balik (bounce) dari garis MA, berarti tren sebelumnya masih kuat. Sedangkan jika candle harga bergerak menembus (breakout) garis MA, berarti terjadi perubahan tren.
3.Menemukan Peluang Buy-Sell
Apabila Anda menggunakan indikator Moving Average sebagai Support-Resistance dinamis, maka bisa sekaligus menemukan peluang Buy-Sell ketika harga memantul dari garis MA atau ketika harga menembus garis MA. Namun, ada pula cara lain melihat peluang buy-sell dengan indikator Moving Average.
Aturannya mudah:
- Sinyal Buy: Apabila garis MA berperiode lebih rendah bergerak melintasi garis MA berperiode lebih tinggi dari bawah ke atas. Pada contoh di atas, perhatikan bagaimana garis merah (MA-5) bergerak melintasi garis biru tua (MA-20) dari bawah ke atas.
- Sinyal Sell: Apabila garis MA berperiode lebih rendah bergerak melintasi garis MA berperiode lebih tinggi dari atas ke bawah. Pada contoh di atas, perhatikan bagaimana garis MA-5 turun melintasi garis MA-20. Kedua sinyal yang dihasilkan oleh Moving Average tersebut juga sering disebut Golden Cross dan Death Cross. Namun, untuk menggunakan indikator Moving Average dalam aktivitas trading forex, maka trader perlu memahami macam-macam jenisnya terlebih dahulu.



 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar